Rabu, 19 Agustus 2009

Manfaat Limbah Cakar Ayam


Cakar ayam selama ini lebih populer sebagai bahan pelengkap dalam membuat sup ayam. Tapi tahukah anda cakar ayam dapat dimanfaatkan lebih lanjut dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi?

Cakar ayam dapat diambil kulitnya untuk disamak dan dijadikan barang-barang kerajinan kulit yang cukup berharga. Tulang cakar ayam dapat diolah menjadi lem (adhesive) yang bermutu tinggi (Purnomo, 1992).

Selain itu, ada satu bentuk hasil olahan cakar ayam yang berupa makanan ringan yaitu keripik kulit cakar ayam. Bahan-bahannya mudah didapat dan cara pengolahannya tidak begitu sulit. Tapi sebelumnya, perlu dijelaskan apa yang terkandung dalam kulit cakar ayam, serta manfaatnya bagi kita.

Secara histologis, kulit hewan pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu epidermis, dermis dan hipodermis (Judoamidjojo, 1981). Persentase dari masing – masing lapisan kulit sangat berbeda dengan kulit hewan mamalia. Lapisan dermis pada kulit cakar ayam cukup tebal dan lapisan hipodermis lebih tipis (Mustakim et al., 1998).

Protein kolagen pengaruhnya sangat dominan karena 90% total protein lapisan dermis terdiri atas protein kolagen (Kanagy, 1977). Kolagen mengandung asam amino prolin dan hidroksiprolin yang merupakan unsur yang sangat penting bagi pertumbuhan makhluk muda yang sedang tumbuh. Orang-orang tua yang mengalami retak pinggul dan patah tulang akan cepat sembuh dan utuh bila pasien tersebut diberi asam amino prolin dan hidroksiprolin (Winarno, 1993).

Pembuatan Keripik Kulit Cakar Ayam

Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah cakar ayam, garam 2% (terhadap berat cakar ayam), merica 1% (terhadap berat cakar ayam) dan bawang putih 1% (terhadap berat cakar ayam). Dapat pula ditambahkan bumbu-bumbu sesuai selera seperti bubuk cabe dan pewarna alami (kunyit). Alat yang digunakan adalah kompor, dandang untuk mengukus, waskom, nyiru dan pisau.

Cara Membuat:
Cakar ayam dibersihkan dari kulit arinya kemudian dicuci bersih. Diberi bumbu garam, merica dan bawang putih serta dibiarkan selama ½ jam supaya bumbu meresap. Cakar dikukus selama 15 menit lalu diangkat, kemudian diletakkan di atas nyiru. Dijemur di panas matahari selama 15 menit, lalu diangkat. Kulit cakar dikelupas dan diusahakan bentuknya seperti cakar. Kulit yang sudah terkelupas dijemur lagi lagi sampai kering yaitu hingga beratnya tetap. Kulit yang sudah kering siap untuk digoreng.

(Sumber : http://caricadieng.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cantumkan No Hp dan Email Anda